KEBUTUHAN
FISIK IBU HAMIL TRIMESTER I, II, DAN III TENTANG OKSIGEN
2.1
PENGERTIAN
Oksigen adalah satu komponen gas dan unsur vital
dalam proses metabolisme untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh
sel-sel tubuh. Oksigenasi adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang
mengandung oksigen ke dalam tubuh serta menghembuskan karbon dioksida sebagai
hasil oksidasi.
(Ambarwati, Eny Retna
dan Tri Sunarsih. 2009. KDPK Kebidanan
Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : Nuha Medika)
Kebutuhan oksigen adalah yang utama pada manusia
termasuk ibu hamil berbagai gangguan pernafasan bias terjadi saat ibu hamil
sehingga akan mengganggu pemenuhan kebutuhan oksigen pada ibu dan pengaruh pada
bayi yang dikandung.
(Perry A. Potter. 2008. Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan
Praktik Edisi 4. Jakarta : Buku Kedokteran EGC)
Kebutuhan oksigen berhubungan dengan
perubahan system perapasan pada masa kehamilan. Kebutuhan oksigen selama
kehamilan meningkat sebagai respon tubuh terhadap akselerasi metabolisme rate
perlu untuk menambah masa jaringan pada payudara, hasil konsepsi dan masa
uterus dll.
(Yuliati, Lia., dkk. 2009. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Jakarta
: Trans Info Media)
Kebutuhan oksigen adalah yang utama pada manusia
termasuk ibu hamil berbagai gangguan pernafasan bias terjadi saat ibu hamil
sehingga akan mengganggu pemenuhan kebutuhan oksigen pada ibu dan pengaruh pada
bayi yang dikandung.
(Eka, Maulitha Listian dan Noerma
Ismayucha. 2013. Asuhan Kebidanan 1
(kehamilan). Yogyakarta: Lingkar Media)
2.2
KEBUTUHAN FISIK IBU HAMIL AKAN OKSIGEN
Kebutuhan
oksien berhubungan dengan perubahan system perapasan pada masa kehamilan. Kebutuhan
oksigen selama kehamilan meningkat sebagai respon tubuh terhadap akselerasi
metabolisme rate perlu untuk menambah masa jaringan pada payudara, hasil
konsepsi dan masa uterus dll. Akibat :
1. Terjadi
perubahan anatomi paru, diameter torak meingkat
+2cm lingkaran dada akan meningkat 5 - 7 cm, sudut Costa +68° sebelum
kehamilan menjadi 103° pada kehamilan trimester ketiga.
2. Fungsi
Pulmonory
a. Wanita
hamil bernapas lebih dalam (karena meningkatnya tidal volume, jumlah pertukaran
gas pada setiap kali nafas).
b. Meningkatnya
volume tidal respiratory dihubungkan dengan respiratory rate normal akibat dari
meningkatnya volume respiratory kira-kira 26% permenit. Hal ini ang akan
menyebabkn menurnnya konsentrasi CO₂
de alveoli.
c. Perbahan
pust de respiratory ini akibat dari menurunnya ambang CO₂,
progesterone dan estrogen diduga bertanggungjawab terhadap meningkatnya
sensitifitas pada pusat persyarafan.
3. BMR
Meningkat 15% - 20%,
vasedilatasi periper dan akselerasi aktifitas kelenjar keringat membantu
menghilangkan panas yang berlebihan dan dihasilkan dari peningkatan metabolism
selama kehamilan.
(Yuliati, Lia., dkk. 2009. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Jakarta
: Trans Info Media)
2.3
PERUBAHAN PERNAPASAN AKIBAT KEHAMILAN
Untuk memelihara kesehatan ibu dan janin dalam
kandungan, pada tubuh seorang ibu hamil akan terjadi upaya mengompensasi
pemasukan oksigen ke dalam tubuh ibu yang semula hanya untuk kebutuhan satu
individu pada saat hamil menjadi dua individu dan 3-4 individu pada kehamilan
ganda. Fungsi dan anatomi saluran pernapasan juga berubah menjadi sebagian
besar pernapasan dilakukan secara diafragmatik. Diafragma terkadang ke atas,
sedangkan tulang rusuk lebih menonjol akibat adanya pembesaran uterus. Adanya
peningkatan kadar hormon progesteron menyebabkan otot-otot polos alveoli
menjadi rileks. Uterus menahan diafragma dari bawah. Dengan dimikian,
pernapasan pada ibu hamil lebih dalam, namun frekuensi tidak berubah.
(Mandriwati, G.A. 2008. Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Jakarta :
Buku kedokteran EGC)
2.4
PENGKAJIAN PERNAPASAN IBU HAMIL
Pengkajian pernapasan pada ibu hamil dilaksanakan
setiap ibu hamil melakukan kunjungan antenatal di unit pelayanan kebidanan dan
apabila ibu hamil di rawat inap dengan penyulit kehamilan. Tujuan pengkajian
pernapasan pada ibu hamil adalah mendekteksi secara dini adanya penyakit yang
berhubungan dengan pernapasan yang kemungkinan sebagai peyulit kehamilan dan
diprediksi akan menyebabkan keselamatan ibu dan janin selama kehamilan dan
menghambat jalannya persalinan.
(Mandriwati, G.A. 2008. Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Jakarta :
Buku kedokteran EGC)
2.5
MENGHITUNG
PERNAPASAN KALI PER MENIT
Menghitung pernapasan dilakukan selama satu menit
penuh. Tujuan untuk mengetahui sistem fungsi pernapasan yang terdiri dari
mempertahankan pertukaran oksigen dan karbon dioksida dalam paruh dan
pengaturan keseimbangan asam basa.
Kecepatan
atau frekuensi pernapasan normal (eupnea) adalah :
Bayi
: 30 – 60 kali/menit
Anak
: 20 – 30 kali/menit
Remaja
: 15 – 24 kali/menit
Dewasa
: 16 – 20 kali/menit
Pada ibu hamil untuk trimester I dan II normalnya
adalah 18 – 24 kali/menit. Sedangkan untuk trimester III 18 – 20 kali/menit
karena sudah mengalami penekanan oleh fundus uteri sehingga mengakibatkan respiration rate menjadi agak lambat.
2.6
CARA MENGATASI GANGGUAN PERNAPASAN SAAT HAMIL
Sejak usia kehamilan 6 bulan ke atas wajar terjadi.
Hal tersebut dikarenakan kondisi rahim yang semakin membesar dengan berat badan
bayi yang terus bertambah besar dan akibatnya menekan dinding dada atau
diafragma sang ibu hamil. Sehingga rongga paru akan berkurang dan timbul sesak.
Memang ada sebagian ibu hamil tidak merasakan hal tersebut.
Berikut tips untuk membantu mngurangi sesak selama
kehamilan ibu :
a. Disarankan
bagi ibu hamil untuk melakukan kegiatan olahraga untuk ibu hamil dapat membuat
tubuh tetap sehat dan bugar. Tentu saja olahraga tersebut harus sesuai dengan
usia kehamilan. Senam hamil biasanya dilakukan pada usia 28 – 30 minggu masa
kehamilan.
b. Sebaiknya
ibu hamil selalu duduk dengan tegak agar ruang paru-paru tidak tertekan dan
mempunyai ruang lebih untuk bernapas.
c. Saat
tidur usahakan agar kepala dan bahu diganjal pada satu atau dua bantal.
d. Jika
sesak dirasakan saat berdiri atau berjalan, istirahatlah, bungkukkan badan dan
sandarkan badan pada kursi atau bantal. Jika sesak belum juga berkurang,
konsultasikan dengan dokter atau bidan anda.
e. Posisi
miring kiri dianjurkan untuk meningkatkan perkusi uterus dan oksigenasi
fetoplasenta dengan mengurangi tekanan pada vena asenden (hipotermi supine).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar