Senin, 21 Oktober 2013

kebutuhan fisik ibu hamil tentang oksigen

KEBUTUHAN FISIK IBU HAMIL TRIMESTER I, II, DAN III TENTANG OKSIGEN

2.1            PENGERTIAN
Oksigen adalah satu komponen gas dan unsur vital dalam proses metabolisme untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel-sel tubuh. Oksigenasi adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung oksigen ke dalam tubuh serta menghembuskan karbon dioksida sebagai hasil oksidasi.
(Ambarwati, Eny Retna dan Tri Sunarsih. 2009. KDPK Kebidanan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : Nuha Medika)
Kebutuhan oksigen adalah yang utama pada manusia termasuk ibu hamil berbagai gangguan pernafasan bias terjadi saat ibu hamil sehingga akan mengganggu pemenuhan kebutuhan oksigen pada ibu dan pengaruh pada bayi yang dikandung.
(Perry A. Potter. 2008. Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan Praktik Edisi 4. Jakarta : Buku Kedokteran EGC)
Kebutuhan oksigen berhubungan dengan perubahan system perapasan pada masa kehamilan. Kebutuhan oksigen selama kehamilan meningkat sebagai respon tubuh terhadap akselerasi metabolisme rate perlu untuk menambah masa jaringan pada payudara, hasil konsepsi dan masa uterus dll.
(Yuliati, Lia., dkk. 2009. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Jakarta : Trans Info Media)
Kebutuhan oksigen adalah yang utama pada manusia termasuk ibu hamil berbagai gangguan pernafasan bias terjadi saat ibu hamil sehingga akan mengganggu pemenuhan kebutuhan oksigen pada ibu dan pengaruh pada bayi yang dikandung.
(Eka, Maulitha Listian dan Noerma Ismayucha. 2013. Asuhan Kebidanan 1 (kehamilan). Yogyakarta: Lingkar Media)

2.2             KEBUTUHAN FISIK IBU HAMIL AKAN OKSIGEN
Kebutuhan oksien berhubungan dengan perubahan system perapasan pada masa kehamilan. Kebutuhan oksigen selama kehamilan meningkat sebagai respon tubuh terhadap akselerasi metabolisme rate perlu untuk menambah masa jaringan pada payudara, hasil konsepsi dan masa uterus dll. Akibat :

1.      Terjadi perubahan anatomi paru, diameter torak meingkat  +2cm lingkaran dada akan meningkat 5 - 7 cm, sudut Costa +68° sebelum kehamilan menjadi 103° pada kehamilan trimester ketiga.

2.      Fungsi Pulmonory
a.       Wanita hamil bernapas lebih dalam (karena meningkatnya tidal volume, jumlah pertukaran gas pada setiap kali nafas).
b.      Meningkatnya volume tidal respiratory dihubungkan dengan respiratory rate normal akibat dari meningkatnya volume respiratory kira-kira 26% permenit. Hal ini ang akan menyebabkn menurnnya konsentrasi CO de alveoli.
c.       Perbahan pust de respiratory ini akibat dari menurunnya ambang CO, progesterone dan estrogen diduga bertanggungjawab terhadap meningkatnya sensitifitas pada pusat persyarafan.
3.      BMR
Meningkat 15% - 20%, vasedilatasi periper dan akselerasi aktifitas kelenjar keringat membantu menghilangkan panas yang berlebihan dan dihasilkan dari peningkatan metabolism selama kehamilan.

(Yuliati, Lia., dkk. 2009. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Jakarta : Trans Info Media)

2.3             PERUBAHAN PERNAPASAN AKIBAT KEHAMILAN
Untuk memelihara kesehatan ibu dan janin dalam kandungan, pada tubuh seorang ibu hamil akan terjadi upaya mengompensasi pemasukan oksigen ke dalam tubuh ibu yang semula hanya untuk kebutuhan satu individu pada saat hamil menjadi dua individu dan 3-4 individu pada kehamilan ganda. Fungsi dan anatomi saluran pernapasan juga berubah menjadi sebagian besar pernapasan dilakukan secara diafragmatik. Diafragma terkadang ke atas, sedangkan tulang rusuk lebih menonjol akibat adanya pembesaran uterus. Adanya peningkatan kadar hormon progesteron menyebabkan otot-otot polos alveoli menjadi rileks. Uterus menahan diafragma dari bawah. Dengan dimikian, pernapasan pada ibu hamil lebih dalam, namun frekuensi tidak berubah.
(Mandriwati, G.A. 2008. Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Jakarta : Buku kedokteran EGC)
2.4             PENGKAJIAN PERNAPASAN IBU HAMIL
Pengkajian pernapasan pada ibu hamil dilaksanakan setiap ibu hamil melakukan kunjungan antenatal di unit pelayanan kebidanan dan apabila ibu hamil di rawat inap dengan penyulit kehamilan. Tujuan pengkajian pernapasan pada ibu hamil adalah mendekteksi secara dini adanya penyakit yang berhubungan dengan pernapasan yang kemungkinan sebagai peyulit kehamilan dan diprediksi akan menyebabkan keselamatan ibu dan janin selama kehamilan dan menghambat jalannya persalinan.
(Mandriwati, G.A. 2008. Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Jakarta : Buku kedokteran EGC)

2.5            MENGHITUNG PERNAPASAN KALI PER MENIT
Menghitung pernapasan dilakukan selama satu menit penuh. Tujuan untuk mengetahui sistem fungsi pernapasan yang terdiri dari mempertahankan pertukaran oksigen dan karbon dioksida dalam paruh dan pengaturan keseimbangan asam basa.
Kecepatan atau frekuensi pernapasan normal (eupnea) adalah :
Bayi : 30 – 60 kali/menit
Anak : 20 – 30 kali/menit
Remaja : 15 – 24 kali/menit
Dewasa : 16 – 20 kali/menit
Pada ibu hamil untuk trimester I dan II normalnya adalah 18 – 24 kali/menit. Sedangkan untuk trimester III 18 – 20 kali/menit karena sudah mengalami penekanan oleh fundus uteri sehingga mengakibatkan  respiration rate menjadi agak lambat.

2.6             CARA MENGATASI GANGGUAN PERNAPASAN SAAT HAMIL
Sejak usia kehamilan 6 bulan ke atas wajar terjadi. Hal tersebut dikarenakan kondisi rahim yang semakin membesar dengan berat badan bayi yang terus bertambah besar dan akibatnya menekan dinding dada atau diafragma sang ibu hamil. Sehingga rongga paru akan berkurang dan timbul sesak. Memang ada sebagian ibu hamil tidak merasakan hal tersebut.
Berikut tips untuk membantu mngurangi sesak selama kehamilan ibu :
a.       Disarankan bagi ibu hamil untuk melakukan kegiatan olahraga untuk ibu hamil dapat membuat tubuh tetap sehat dan bugar. Tentu saja olahraga tersebut harus sesuai dengan usia kehamilan. Senam hamil biasanya dilakukan pada usia 28 – 30 minggu masa kehamilan.
b.      Sebaiknya ibu hamil selalu duduk dengan tegak agar ruang paru-paru tidak tertekan dan mempunyai ruang lebih untuk bernapas.
c.       Saat tidur usahakan agar kepala dan bahu diganjal pada satu atau dua bantal.
d.      Jika sesak dirasakan saat berdiri atau berjalan, istirahatlah, bungkukkan badan dan sandarkan badan pada kursi atau bantal. Jika sesak belum juga berkurang, konsultasikan dengan dokter atau bidan anda.

e.       Posisi miring kiri dianjurkan untuk meningkatkan perkusi uterus dan oksigenasi fetoplasenta dengan mengurangi tekanan pada vena asenden (hipotermi supine).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar