Rabu, 23 Oktober 2013

Kebutuhan Cairan

Pemenuhan Kebutuhan Cairan

2.1       Pengertian
            2.1.1 Pengertian cairan
         Cairan adalah larutan yang terdiri dari air (pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut). Cairan tubuh didistribusi dalam dua kompartmen yang berbeda, yakni cairan ekstrasel (CES) dan cairan intrasel (CIS).
Cairan ektrasel terdiri dari cairan interstisial (CIS) dan cairan intravaskular. Cairan interstisial mengisi ruangan yang berada diantara sebagian besar sel tubuh dan menyusun sejumlah besar lingkungan cairan tubuh. Sekitar 15 % berat tubuh merupakan cairan interstisial.Cairan intravaskular terdiri dari plasma, bagian cairan limfe yang mengandung air dan tidak berwarna, dan darah yang mengandung suspensi leukosit, eritrosit, dan trombosit. Plasma menyusun 5 % berat tubuh.
Cairan intrasel cairan didalam membran sel yang berisi substansi terlarut atau solut yang penting untuk keseimbangan cairan dan elektrolit serta untuk metabolisme. Cairan intrasel membentuk 40 % berat tubuh. Kompartmen cairan intrasel memiliki banyak solut (zat terlarut) yang sama dengan cairan yang berada di ruang ekstrasel. Namun, proporsi substansi-substansi tersebut berbeda. Misalnya proporsi Kalium lebih besar didalam cairan intrasel daripada dalam cairan ekstrasel (Potter Perry : 2005)
2.1.2 Pengertian elektrolit
               Elektrolit adalah substansi yang di dalam larutan berdisosiasi menjadi partikel-partikel bermuatan listrik (Denise Tiran : 2005)
               Elektrolit adalah sebuah unsur atau senyawa, yang jika melebur atau larut di dalam air atau pelarut lain, akan pecah menjadi ion dan mampu membawa muatan listrik. Elektrolit yang memiliki muatan positif disebut kation, sedangkan elektrolit yang memiliki muatan negatif disebut anion. Konsentrasi setiap elektrolit didalam cairan intrasel dan ekstrasel berbeda. Namun jumlah total anion dan kation didalam setiap kompartmen cairan harus sama (Potter Perry : 2005)
               Elektrolit adalah unsur yang sangat penting pada banyak fungsi tubuh, termasuk fungsi neuromuscular dan keseimbangan asam-basa. Elektrolit umumnya diukur dalam milliekuivalen per liter (mEq/L), yang digunakn untuk mengukur aktivitas kimiawi yang mencerminkan jumlah kation atau anion yang akan bereaksi terhadap kation atau anion lain yang diberikan (Weldy : 1992)
2.1.3 Pengertian parenteral
               Parenteral adalah tindakan memasukkan suatu substansi ke dalam tubuh melalui jalur yang bukan saluran cerna (Denise Tiran : 2005)
2.1.4 Pengertian infus
Infus adalah proses mengekstraksi unsur-unsur substansi terlarutkan (khususnya obat) atau terapi dengan cara memasukkan cairan ke dalam tubuh (Denise Tiran : 2005)
               Infus adalah tindakan memasukkan cairan melalui intravena yang dilakukan pada pasien untuk memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit serta sebagai tindakan pengobatan dan pemberian makanan (A. Aziz Alimul Hidayat : 2008)
               Infus adalah teknik penusukan vena melalui transkutan dengan stilet tajam yang kaku, seperti angiokateter atau dengan jarum yang disambungkan pada spuit (Eni Kusyati : 2006)
               Infus adalah memasukkan cairan (cairan obat atau makanan) dalam jumlah yang banyak dan waktu yang lama ke dalam vena dengan menggunakan perangkat infus (infus set) secara tetesan (Yuni Kusmiyati : 2009)
Infus adalah pemberian sejumlah cairan ke dalam tubuh melalui sebuah jarum ke dalam pembuluh vena (pembuluh balik) untuk menggantikan kehilangan cairan atau zat-zat makanan dari tubuh (dr. Yuda Handaya : 2010)

1.2              Tujuan pemasangan infus
1.      Mengganti dan mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh
2.      Sebagai akses pemberian obat, kemoterapi dan tranfusi darah serta produk darah
3.      Memberikan parenteral nutriens
4.      Pra dan pasca bedah sesuai program.


2.3       Indikasi
1.      Rumatan cairan, elektrolit dan nutrisi bila pemberian cairan atau nutrisi per oral tidak diperbolehkan atau tidak dapat dilakukan, misalnya pada pra dan pasca operasi. Prosedur operasi menyebabkan perubahan keseimbangan cairan setelah operasi karena respons stres tubuh terhadap trauma pembedahan.
2.      Perdarahan dalam jumlah banyak karena kehilangan cairan tubuh dan komponen darah.
3.      Trauma abdomen berat karena kehilangan cairan tubuh dan komponen darah.
4.      Fraktur (patah tulang), khususnya di pelvis (panggul) dan femur (paha) karena kehilangan cairan tubuh dan komponen darah.
5.      “Serangan panas” (heat stroke) karena kehilangan cairan tubuh pada dehidrasi.
6.      Diare dan demam yang dapat mengakibatkan dehidrasi.
7.      Luka bakar (combustio) luas karena kehilangan banyak cairan tubuh.
8.      Semua trauma kepala, dada, dan tulang punggung karena kehilangan cairan tubuh dan komponen darah.
9.      Gagal ginjal dapat mengubah keseimbangan cairan dan elektrolit.
10.  Hipovolemia misalnya syok.

11.  Sebelum transfusi darah, atau pasien yang membutuhkan pengobatan tertentu.

1 komentar:

  1. Borgata Hotel Casino & Spa Map & Directions
    Casino Address - 광주광역 출장마사지 Borgata Hotel Casino & Spa Borgata Hotel Casino & 경상남도 출장마사지 Spa 통영 출장샵 is the premier destination for Atlantic City-style gaming, featuring more 진주 출장마사지 than 평택 출장안마 2600 electronic

    BalasHapus