Pemenuhan Kebutuhan Cairan
2.1 Pengertian
2.1.1 Pengertian cairan
Cairan adalah larutan yang terdiri dari
air (pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut). Cairan tubuh didistribusi dalam
dua kompartmen yang berbeda, yakni cairan ekstrasel (CES) dan cairan intrasel
(CIS).
Cairan
ektrasel terdiri dari cairan interstisial (CIS) dan cairan intravaskular.
Cairan interstisial mengisi ruangan yang berada diantara sebagian besar sel
tubuh dan menyusun sejumlah besar lingkungan cairan tubuh. Sekitar 15 % berat
tubuh merupakan cairan interstisial.Cairan intravaskular terdiri dari plasma,
bagian cairan limfe yang mengandung air dan tidak berwarna, dan darah yang
mengandung suspensi leukosit, eritrosit, dan trombosit. Plasma menyusun 5 %
berat tubuh.
Cairan
intrasel cairan didalam membran sel yang berisi substansi terlarut atau solut
yang penting untuk keseimbangan cairan dan elektrolit serta untuk metabolisme.
Cairan intrasel membentuk 40 % berat tubuh. Kompartmen cairan intrasel memiliki
banyak solut (zat terlarut) yang sama dengan cairan yang berada di ruang ekstrasel.
Namun, proporsi substansi-substansi tersebut berbeda. Misalnya proporsi Kalium
lebih besar didalam cairan intrasel daripada dalam cairan ekstrasel (Potter
Perry : 2005)
2.1.2
Pengertian elektrolit
Elektrolit
adalah substansi yang di dalam larutan berdisosiasi menjadi partikel-partikel
bermuatan listrik (Denise Tiran : 2005)
Elektrolit
adalah sebuah unsur atau senyawa, yang jika melebur atau larut di dalam air
atau pelarut lain, akan pecah menjadi ion dan mampu membawa muatan listrik.
Elektrolit yang memiliki muatan positif disebut kation, sedangkan elektrolit
yang memiliki muatan negatif disebut anion. Konsentrasi setiap elektrolit
didalam cairan intrasel dan ekstrasel berbeda. Namun jumlah total anion dan
kation didalam setiap kompartmen cairan harus sama (Potter Perry : 2005)
Elektrolit
adalah unsur yang sangat penting pada banyak fungsi tubuh, termasuk fungsi
neuromuscular dan keseimbangan asam-basa. Elektrolit umumnya diukur dalam
milliekuivalen per liter (mEq/L), yang digunakn untuk mengukur aktivitas
kimiawi yang mencerminkan jumlah kation atau anion yang akan bereaksi terhadap
kation atau anion lain yang diberikan (Weldy : 1992)
2.1.3 Pengertian
parenteral
Parenteral
adalah tindakan memasukkan suatu substansi ke dalam tubuh melalui jalur yang
bukan saluran cerna (Denise Tiran : 2005)
2.1.4 Pengertian
infus
Infus adalah proses mengekstraksi
unsur-unsur substansi terlarutkan (khususnya obat) atau terapi dengan cara
memasukkan cairan ke dalam tubuh (Denise Tiran : 2005)
Infus
adalah tindakan memasukkan cairan melalui intravena yang dilakukan pada pasien
untuk memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit serta sebagai tindakan pengobatan
dan pemberian makanan (A. Aziz Alimul Hidayat : 2008)
Infus
adalah teknik penusukan vena melalui transkutan dengan stilet tajam yang kaku,
seperti angiokateter atau dengan jarum yang disambungkan pada spuit (Eni
Kusyati : 2006)
Infus
adalah memasukkan cairan (cairan obat atau makanan) dalam jumlah yang banyak
dan waktu yang lama ke dalam vena dengan menggunakan perangkat infus (infus
set) secara tetesan (Yuni Kusmiyati : 2009)
Infus adalah pemberian
sejumlah cairan ke dalam tubuh melalui sebuah jarum ke dalam pembuluh vena
(pembuluh balik) untuk menggantikan kehilangan cairan atau zat-zat makanan dari
tubuh (dr. Yuda Handaya : 2010)
1.2
Tujuan
pemasangan infus
1. Mengganti dan mempertahankan
keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh
2. Sebagai akses pemberian obat,
kemoterapi dan tranfusi darah serta produk darah
3. Memberikan parenteral nutriens
4. Pra dan pasca bedah sesuai
program.
2.3 Indikasi
1. Rumatan cairan, elektrolit dan
nutrisi bila pemberian cairan atau nutrisi per oral tidak diperbolehkan atau
tidak dapat dilakukan, misalnya pada pra dan pasca operasi. Prosedur operasi menyebabkan
perubahan keseimbangan cairan setelah operasi karena respons stres tubuh
terhadap trauma pembedahan.
2. Perdarahan dalam jumlah banyak karena
kehilangan cairan tubuh dan komponen darah.
3. Trauma abdomen berat karena kehilangan
cairan tubuh dan komponen darah.
4. Fraktur (patah tulang), khususnya di
pelvis (panggul) dan femur (paha) karena kehilangan cairan tubuh dan komponen
darah.
5. “Serangan panas” (heat stroke)
karena kehilangan cairan tubuh pada dehidrasi.
6. Diare dan demam yang dapat
mengakibatkan dehidrasi.
7. Luka bakar (combustio) luas karena
kehilangan banyak cairan tubuh.
8. Semua trauma kepala, dada, dan
tulang punggung karena kehilangan cairan tubuh dan komponen darah.
9. Gagal ginjal dapat mengubah
keseimbangan cairan dan elektrolit.
10. Hipovolemia misalnya syok.
11. Sebelum
transfusi darah, atau pasien yang membutuhkan pengobatan tertentu.
Borgata Hotel Casino & Spa Map & Directions
BalasHapusCasino Address - 광주광역 출장마사지 Borgata Hotel Casino & Spa Borgata Hotel Casino & 경상남도 출장마사지 Spa 통영 출장샵 is the premier destination for Atlantic City-style gaming, featuring more 진주 출장마사지 than 평택 출장안마 2600 electronic